Bahaya komplikasi GERD yang paling umum

Bahaya komplikasi GERD yang paling umum

Bahaya komplikasi GERD yang paling umum
Dari sekian banyak masalah pencernaan di tengah masyarakat, GERD menjadi salah satu yang paling sering dipandang sebelah mata. Padahal meski memang tidak mengancam nyawa, “penyakit ini bisa mengganggu kualitas hidup seseorang,”
Terlebih apabila terus dibiarkan, maka resiko Anda untuk mengalami komplikasi GERD yang berbahaya bisa meningkat. Gejala komplikasi GERD bahkan bisa sangat mirip dengan tanda penyakit jantung, sehingga tak jarang bikin panik orang yang mengalaminya.
GERD adalah penyakit pencernaan yang ditandai dengan kumatnya kenaikan asam lambung (refluks) dan berbagai gejala penyerta lain setidaknya terjadi lebih dari dua kali per minggu.
GERD erat kaitannya dengan gaya hidup yang tidak sehat, mulai dari pola makanan serba asin dan berlemak, merokok, makan terburu-buru, hingga keseringan minum obat pereda nyeri meski tidak perlu-perlu amat.
Selain karena faktor gaya hidup, risiko kemunculan GERD juga semakin meningkat seiring bertambahnya usia. GERD khususnya paling umum ditemukan pada wanita usia 50 tahunan ke atas. Memiliki berat badan berlebih atau obesitas juga dapat meningkatkan resiko GERD baik pada pria dan wanita.
Lalu, apa saja resiko komplikasi GERD yang paling umum?
GERD biasanya disebabkan oleh kondisi otot cincin lambung yang melemah sehingga menyebabkan asam lambung rentan mengalir balik ke sepanjang kerongkongan. Asam lambung yang naik dapat memunculkan sensasi rasa terbakar di ulu hati (heartburn) dan rasa asam-pahit di mulut. Gejala lainnya termasuk mual-muntah dan perut kembung atau bergas.
Jika terus-terusan kumat, asam lambung yang naik lama-lama bisa mengikis lapisan kerongkongan hingga menyebabkan luka meradang. Peradangan tersebut dapat meningkatkan risiko Anda terhadap macam-macam komplikasi GERD, seperti:
1.     Pembengkakan pita suara (laringitis)
2.     Radang kerongkongan (esofagitis)
3.     Batuk asma
4.     Erosi gigi.
5.     Striktur esofagus
6.     Penyakit Barrett’s Esophagus; lesi prakanker.
7.     Kanker kerongkongan (adenokarsinoma).

Mengutip data yang ada menunjukkan bahwa 22,8% pasien yang berobat karena GERD memiliki radang kerongkongan setelah diperiksa lewat endoskopi sementara 13,3% lainnya memiliki lesi pada kerongkongan yang bisa menjadi indikasi dari penyakit Barrett’s.
Orang yang memiliki penyakit GERD sekaligus penyakit Barret’s secara bersamaan lebih mungkin terkena kanker kerongkongan daripada orang yang hanya memiliki GERD saja.
Rasa nyeri dada berulang juga bisa menjadi komplikasi GERD yang umum. Dibanding dengan berbagai resiko komplikasi di atas, sebenarnya Nyeri dada adalah komplikasi GERD yang paling sering muncul dan ditakuti orang-orang karena sering dianggap sebagai gejala penyakit jantung atau serangan jantung.

Bagaimana cara mencegah terjadinya GERD?

Untuk mencegah terjadinya komplikasi GERD, gaya hidup sehat adalah jawabannya. Mungkin ini terlalu klise, tetapi Anda harus ingat bahwa GERD adalah penyakit yang berkaitan dengan pola hidup. Maka itu gaya hidup sehat adalah pencegahan paling ampuh.
1.     Jaga berat badan. Berat badan berlebih atau obesitas adalah salah satu faktor risiko utama dari GERD.
2.     Hindari makanan yang bisa memicu kenaikan asam lambung, seperti makanan berlemak, makanan asin, makanan pedas, makanan asam, mint, coklat, kopi, dan minuman bersoda.
3.     Jangan langsung tiduran setelah makan. biasakan sudah makan setidaknya 2 jam sebelum Anda mulai tidur malam
4.     Kurangi kebiasaan minum kopi berlebihan
5.     Berhenti merokok.
6.     Menghindari stres.