Bahaya Bahu Sering Nyeri, Waspada Frozen Shoulder
Rasa nyeri dan kaku yang menyerang bahu memang membuat seseorang jadi sulit
untuk beraktivitas sehari-hari. Kata ahli, kekakuan di bahu atau biasa
disebut frozen shoulder ini
merupakan kasus ortopedi yang sering dijumpai.
Kondisinya ditandai dengan hilangnya kemampuan gerak bahu aktif dan pasif
secara bertahap. Sama halnya dengan masalah nyeri lainnya, umumnya frozen shoulder menyerang
mereka yang berusia 40—70 tahun. Namun, masalah yang satu ini umumnya lebih
mudah terjadi ke perempuan.
Nyeri yang bisa membuat kekuatan dan daya tahan otot bahu berkurang
ini, kebanyakan muncul dan memburuk secara bertahap. Namun yang bikin resah,
jangka waktunya bisa berlangsung selama 1—3 tahun. Cukup lama, bukan?
Gejala Frozen Shoulder
Sakit dan nyeri
bahu yang bisa terjadi pada masa pemulihan setelah operasi (stroke atau
mastektomi) ini, punya gejala-gejala yang terlihat jelas. Saat frozen shoulder menyerang,
seseorang akan mengalami rasa sakit di sekitar bahunya. Mula-mula pada tulang
sendi bahu dan menyebar ke area sekitarnya, termasuk tulang klavikula dan
belikat. Nah, rasa sakit ini nantinya bisa menyebar ke otot-otot lengan.
Bahkan, pengidapnya bisa mengalami rasa sakit saat sedang beristirahat di malam
hari.
Singkat kata, frozen shoulder ini
akan sangat mengganggu aktivitas pengidapnya. Terutama ketika berpakaian,
tidur, atau berkendara. Jangankan melakukan ketiga hal di atas, untuk menggaruk
punggung atau merogoh kantong belakang pun amat menyulitkan.
Namun yang perlu diingat, dalam beberapa kasus gejala nyeri bahu ini
cenderung akan memburuk, terutama di malam hari. Nah, gejala penyakit ini
sendiri bisa berkembang perlahan dalam tiga tahap, yaitu:
- Tahap
pertama (freezing stage).
Bahu pengidapnya akan terasa nyeri tiap digerakkan. Periode yang bisa
berlangsung selama 2-9 bulan ini juga bisa membuat pergerakan bahu jadi
terbatas.
- Tahap
kedua (frozen stage).
Nyerinya mulai berkurang, tetapi bahu menjadi semakin kaku atau tegang
sehingga sukar digerakkan. Periode ini dapat berlangsung selama empat
bulan hingga satu tahun.
- Tahap
ketiga (thawing stage).
Pada tahap ini, gerakan bahu akan mulai membaik. Tahap ini kebanyakan akan
terjadi dalam satu hingga tiga tahun.
Gegara Jaringan Parut dan Enzim
Untuk mengetahui penyebab masalah bahu ini, kita perlu tahu sedikit
mengenai organ tersebut. Bahu sendiri memiliki kapsul pelindung berupa jaringan
yang saling berhubungan. Nah, kapsul inilah yang melindungi tulang, ligamen,
dan tendon di bahu. Lalu, apa yang menyebabkan frozen shoulder?
Kata ahli, kondisi ini akan terjadi karena jaringan parut membuat kapsul
pelindung menebal dan menempel di sekitar sendi bahu, sehingga membatasi
pergerakan bahu. Meski begitu, para ahli belum mengetahui secara pasti hal yang
menyebabkan jaringan parut tersebut terbentuk.
Selain masalah jaringan parut, beberapa ahli menduga adanya beberapa
protein, seperti enzim matriks
metalloproteinase (MMP) dan inhibitornya, tissue inhibitor of metalloproteinase(TIMP),
terkait kelainan ini. Namun seperti hal di atas, belum ada faktor yang secara
langsung terbukti sebagai penyebab kekakuan sendi bahu.
Untungnya, mesti butuh bertahun-tahun, tapi sekitar 90
persen masalah kekakuan sendi bahu ini bisa sembuh dengan sendirinya. Di
samping itu, para ahli menganjurkan agar pengidapnya menjalani fisioterapi
dengan berlatih stretching atau peregangan aktif dipandu terapis terlatih.